Tuesday, April 28, 2020

Kuliah Murah dan Berkualitas ??


STIBA-IEC Bekasi hadir untuk mewujudkannya

Sudah dibuka pendaftararan untuk Mahasiswa baru dan Pindahan untuk tahun akademik 2018/2019


Apa saja program yang ditawarkan?

S1 Bahasa dan Sastra Inggris
Program Bahasa Inggris (Setara D1)
Transfer D3 (dari pergurua tinggi lain) ke S1
Pindahan dari perguruan tinggi ke STIBA-IEC.

Bagaimana system Perkuliahannya?

Perkuliahan di STIBA-IEC Jakarta sangat fleksibel khususnya bagi yang sudah bekerja/karyawan.
–      Regular pagi           : 08.00 – 12.00
–      Regular malam        : 18.10 – 21.00
–      Weekend                : 07.30 – 17.00
Bagi yang kerja kena shift dapat menyesuaikan dengan pekerjaannya.

Apakah ada system Beasiswa?

STIBA-IEC memberikan beasiswa dari pemerintah bagi mahasiswa yang berprestasi.

Bagaimama system pembayaran kuliahnya?

STIBA-IEC memberikan kemudahan dalam membayar biaya kuliah, bisa system bulanan atau semester. Kedua pembayaran biaya tersebut harus ditransfer melalui bank yang telah ditentukan.

Apakah mata kuliah unggulan di luar bahasa Inggris?

Ada beberapa mata kuliah unggulan yang sangat diminati yaitu diantaranya: Broadcasting, Internet blogging, Public speaking, entrepreneurship, dan masih ada beberapa lagi yang lainnya.

Peluang kerja apa saja yang bisa diperoleh setelah LULUS dari STIBA-IEC?

Sudah banyak perusahaan, institusi pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya yang sudah merasakan manfaatnya dari ilmu yang diperoleh oleh para alumni STIBA-IEC karena STIBA-IEC memberikan peluang kerja dan profesi yang cukup menjanjikan berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari masing-masing mata kuliah yang diantaranya yaitu: menjadi Pengajar bahasa Inggris; Penerjemah/Interpreter; Karyawan Perhotelan; Staf Kemenlu RI; Tour Guide; Penyiar/Reporter TV; Staf Bahasa di Kedutaan Asing; Editor Bahasa Inggris; Entrepreneur & Pengelola Kursus Bahasa Inggris; Karyawan BANK dan masih ada beberapa lagi profesi yang mendukung.

Biaya Pendidikan di STIBA IEC BEKASI

RINCIAN BIAYA PENDIDIKAN


Program Sastra Inggris D1 & S1
Biaya Pendaftaran           :    Rp. 200.000
Biaya Kuliah
Keterangan
IMB
Rp. 4.000.000,-
Diangsur 2x (Semester 1 & 2) @Rp. 2.000.000,-
(Cashback Rp.1.000.000 jika dibayar LUNAS di awal)
Uang Kuliah / Bulan
Rp. 500.000,-
Biaya Kuliah sudah termasuk biaya SKS
UTS / UAS
Rp. 200.000/ Ujian
Dibayarkan sebelum pelaksanaan ujian
Dana Kemahasiswaan
Rp. 250.000,-/ Tahun
Dibayar setiap semester ganjil
Jaket Almamater
Rp. 200.000,-
Dibayar sebelum perkuliahan
Daftar Ulang
Rp. 150.000,-
Persemester mulai  
semester 2
Biaya pertama yang  harus dibayar :
  1. Biaya Pendaftaran       : Rp.   200.000,-
  2. Dana Kemahasiswaan : Rp.   250.000,-
  3. Jaket almamater         : Rp.   200.000,-
  4. Biaya bulan ke-1         : Rp.   500.000,-
  5. Angsuran IMB ke-1    : Rp. 2.000.000,-
             TOTAL                         Rp. 3.100.000,-

Info Pendaftaran STIBA IEC BEKASI

INFO PENDAFTARAN


Selamat Datang di STIBA-IEC Bekasi

Selamat datang di STIBA-IEC Bekasi, kami membuka program studi Sastra & Bahasa Inggris (S1) dan Bahasa Inggris Program Intensif 1 tahun (setara D1), Transfer D3 ke S1 (Bahasa Inggris), Program Guru Bahasa Inggris SD/TK (setara D1) dan     Kelas karyawan.
Fasilitas yang ada pada kampus antara lain : Gedung  berlantai 4, Ruang Kelas ber-AC dan dilengkapi multimedia, Perpustakaan ,Ruang kegiatan  mahasiswa, Ruang Ibadah, Tempat parkir, dan Free Wifi.
Program Studi : Bahasa dan Sastra Inggris
Jenjang Pendidikan : Strata Satu (S1)
Gelar Lulusan : Sarjana Sastra (S.S)

DEFINISI PROGRAM

Program Studi Bahasa & Sastra Inggris adalah suatu kesatuan rencana belajar yang, mengkaji, menerapkan, dan mengembangkan bahasa dan Sastra Inggris. Bahasa Inggris adalah suatu kelompok pelajaran yang berintikan keahlian bahasa Inggris lisan dan tulisan yang tergabung di dalam mata kuliah-mata kuliah listening, speaking, reading, dan writing, serta grammar. Mempelajari bahasa Inggris juga harus dibarengi dengan pengetahuan linguistik, sastra yang cukup sebagai penunjang keahlian berbahasa Inggris mahasiswa

PROGRAM STUDI DAN JENJANG PENDIDIKAN

STIBA-IEC membuka 4 program
  • SASTRA DAN BAHASA INGGRIS (S1)
  • PROGRAM BAHASA INGGRIS 1 TAHUN (SETARA D1)
  • TRANSFER D3 KE S1 (BAHASA INGGRIS)
  • PROGRAM NON REGULER (S1)

KEUNGGULAN

Mahasiswa berprestasi bisa diterima bekerja di IEC
  • 2 tahun pertama Mahasiswa dilatih berbicara secara intensive
  • 99% Mahasiswa STIBA-IEC Bekasi telah bekerja
  • Beasiswa bagi Mahasiswa berprestasi dan tidak mampu

FASILITAS

  •  Gedung milik sendiri
  • Ruang Kuliah ber-AC dan dilengkapi  multimedia
  • Ruang ibadah
  • Internet Hot Spot Area

BEBAN SKS DAN LAMA STUDI

Beban SKS dan lama studi disesuaikan dengan jenjang pendidikan yang diikuti :
  • Program Studi Sastra dan Bahasa Inggris (S1)dengan beban 144 SKS, ditempuh dalam waktu 8 semester (4 tahun)
  • Program Non Reguler (S1) dengan beban 144 SKS, ditempuh dalam waktu 8 semester (4 tahun)
  • Program Transfer D3 ke S1 Bahasa Inggris dengan beban 44 SKS, ditempuh dalam waktu 1 tahun.
  • Bahasa Inggris Program Intensif 1 tahun (Setara D1) dengan beban 40 SKS, ditempuh dalam waktu 2 semester (1 tahun).

SYARAT PENDAFTARAN

Calon mahasiswa STIBA-IEC Bekasi adalah lulusan SMA/SMK/MA dari semua jurusan
  • Mengisi dan menyerahkan formulir pendaftaran dengan melampirkan:
  1. Satu (1) lembar fotocopy ijazah dan daftar NEM SMU/SMK  yang telah dilegalisasi.
  2. Dua (2) lembar Pas foto berwarna  ukuran 2×3 cm.
  3. Empat (4) lembar Pas foto berwarna  ukuran 3×4 cm.
  • Mengikuti tes penerimaan Mahasiswa Baru

WAKTU PENDAFTARAN

  •  Gelombang  I : Januari – April 2019
  • Gelombang II : Mei – Juni 2019
  • Gelombang III: Juli – Agustus 2019
  • Pendaftaran dibuka SETIAP HARI pukul: 08:00-20:00 WIB
  • Hari SABTU pukul: 08:00-15:00

TES MASUK

Meliputi:
1     > Tes Potensi akademik (Numerik,Verbal,Analisis).
2     > Bahasa Inggris
> Tes dilaksanakan pada hari sabtu

PERKULIAHAN

Kegiatan Perkuliahan dilaksanakan pada hari:
Senin s.d  Jum’at
  •       08:00 – 12:00
  •      18:30 –  21:00

INFO PENDAFTARAN

Kampus :

Jl. Ir. H. Juanda No. 81 Blok A2-A3

Plaza Bekasi Jaya, Bekasi 17111

Phone : 021-82678654

SMS/WA: 0817-0632-111

Tuesday, April 21, 2020

Bukan Cuma Lokasi Instagrammable, Ini 5 Tren Sektor Industri Travel di Tahun 2020


Fimela.com, Jakarta Industri travel memang akan selalu berkembang dari tahun ke tahun. Menyongsong tahun 2020, tentu saja setiap aspek travel akan berkembang. Begitu juga minat para pelancong yang memilih liburan mewah sambil mengukir momen yang tidak terlupakan. 
Industri perhotelan merupakan salah satu aspek dalam tren travel yang juga akan selalu ikut berkembang. Penawarannya setiap tahun, terutama bagi hotel-hotel mewah, akan selalu berubah dan inovatif. Mengikuti para pelancong yang mulai concern dengan isu-isu sustainability, kesehatan, persamaan gendern, hingga mindfullness living, hotel-hotel mewah tentunya saling berlomba-lomba untuk menciptakan dan menawarkan inovasi yang mampu menjawab permasalahan dari tiap-tiap isu yang saat ini banyak disorot dunia. 
Untuk itu, Accor Hotel yang memiliki hampir 5.000 hotel di 110 negara, membagikan 5 tren traveling mewah yang akan banyak dibincangkan dan dicari para pelancong Asia Pasifik di tahun 2020 nanti. Buat Sahabat Fimela yang sudah tidak sabar untuk berlibur di tahun depan dengan gaya yang serba mewah, berikut 5 tren luxury travel yang harus kamu tahu. 
1.  Innovative Guest Experiences
Bukan lagi lokasi dan tempat-tempat yang sangat touristy, new-age luxury travellers kini mencari memori atau kenang-kenangan yang didapat dari perjalanan mereka. Bukan cuma mewah, mereka ingin mendapatkan pengalaman unik dan menarik secara personal. Percaya atau tidak, traveling kini menjadi bagian dari identitas dan sebuah langkah penting untuk lebih memaknai hidup dan memahami dunia. Terlebih, traveling juga menjadi salah satu cara untuk pemaknaan diri mereka sendiri. 

2. Transformative Travel

Traveling bukan cuma sekadar berpose dengan latar pegunungan atau karya seni yang instagrammable. Para wisatawan justru mendambakan sebuah pengalaman unik dan personal yang bukan cuma sekadar bisa diingat di hari tua, tetapi juga bisa mentransformasi dirimu. Karena itu, pengalaman para wisatawan cari adalah sebuah perjalanan berarti, penuh makna, dan juga mengubah pandangan hidup mereka. Biasanya, travel package yang ditawarkan berupa community work dimana wisatawan bisa berinteraksi langsung dengan warga lokal serta memberikan sumbangsih kepada mereka, atau juga berbentuk yoga retreats sekaligus paket kesehatan dengan fasilitas mewah. 
3. Mindful Purchasing
Melancong bukan lagi menyoalkan makanan khas setempat. Tetapi juga mencicipi hidangan lokal di hotel yang lebih ramah lingkungan, serta menghindari masalah rantai pasokan makanan yang kini sedang menjadi sorotan dunia. Food wastage juga menjadi salah satu masalah penting yang menjadi momok. Untuk itu, para wisatawan kini menghindari memperkeruh keadaan dengan mencari hotel-hotel mewah yang sangat concern dengan masalah-masalah di atas. 

5. Sustainable Menus

Berusaha memperbaiki masalah single-use plastic dan mengurangi sampah makanan, hotel-hotel mewah di Asia Pasifik kini mencari berbagai cara untuk mengaplikasikan sistem sustainability dari berbagai sumber dan aspek. Beberapa kata kunci pada menu yang akan langsung menarik perhatian wisatawan seperti plant-based meat subsitute, vegan, dan lain sebagainya. 
5. Women in Leadership

Industri perhotelan di berbagai belahan dunia kini telah berevolusi dengan meningkatkan jumlah perempuan untuk mengambil peran dalam ladership. Accor telah menetapkan tujuan nyata untuk mendorong keragaman dan kesatuan di tempat kerja, serta upah yang sama. Accor meramalkan, akan ada lebih banyak perempuan yang mengambil posisi kepemimpinan di industri yang lebih luas pada 2020 nanti. Untuk itu, Accor membuka jalan untuk menciptakan perubahan dengan berkomitmen untuk memiliki paling tidak 35% manajer umum perempuan pada akhir tahun 2020.

Serba-serbi Tren Industri Travel Tahun 2020

Industri travel Indonesia yang bernilai lebih dari 60 miliar USD merupakan salah satu negara paling menjanjikan di seluruh wilayah Asia Pasifik - dengan pertumbuhan sebesar 7,8% pada tahun 2018 yang melampaui pertumbuhan ekonomi negara Indonesia secara keseluruhan, serta mencapai dua kali lipat tingkat pertumbuhan rata-rata industri travel secara global.
Akan tetapi, industri dan para wisatawan berubah dengan cepat, kesuksesan di masa lalu bukanlah jaminan untuk masa depan. Saat kita memasuki tahun yang baru, berikut merupakan tiga poin utama yang perlu dipertimbangkan industri dengan hati-hati jika ingin mengakses potensi pertumbuhan sepenuhnya.
Menjadi bagian dalam Experience Economy, sebelum hal ini mendorong atau menguasai Anda
Meskipun Experience Economy bukanlah hal yang baru, pengaruhnya terhadap US$ 9 triliun sektor perjalanan dan pariwisata global menjadi semakin besar dari sebelumnya. Experience Economy didorong oleh dua tren yang menyatu, meningkatkan permintaan akan pengalaman yang berkesan dan dipersonalisasi, serta kemajuan pesat dalam teknologi.
Saat ini, pengeluaran global untuk memberikan pengalaman sudah lebih besar dari pada pengeluaran untuk barang dan jasa, dan permintaan akan pengalaman semakin meningkat dari generasi ke generasi. Teknologi memegang kunci untuk membuka potensi signifikan dalam industri perjalanan. Dan setiap hari, kemajuan baru menghadirkan peluang baru untuk memberikan nilai yang juga baru.
Contoh bagaimana Experience Economy membentuk industri perjalanan dan pariwisata saat ini ada di mana-mana. Singapore Tourism Board telah membuat simulasi yang memungkinkan para wisatawan yang transit di Bandara Changi untuk mengambil tempat duduk di atas becak tradisional, mengenakan headset VR dan melakukan tur virtual Singapura - lengkap dengan elemen 4D seperti bau dan kabut - semuanya tanpa meninggalkan Bandara.
EatWith memungkinkan wisatawan untuk makan dengan penduduk setempat di rumah mereka di negara-negara termasuk Kamboja dan Cina. Dan Airbnb Experiences memungkinkan wisatawan memesan semuanya, mulai dari menghadiri upacara minum teh dengan para biksu di Taipei hingga bermain sepak bola dengan penduduk setempat di Hanoi. Experience Economy akan selalu ada.
Hal ini menjadi peluang bagi mereka yang dapat memanfaatkannya secara tak terbatas. Namun demikian juga menjadi tantangan bagi perusahaan yang gagal merespons dan berkembang.

APAC memimpin permintaan untuk perubahan

Permintaan di wilayah ini sekarang termasuk yang tertinggi di dunia untuk pengalaman teknologi digital yang mengesankan dan menarik akan membuat perjalanan lebih mudah untuk dikelola. Menurut penelitian oleh Travelport, tiga perempat (75%) dari wisatawan di APAC saat ini mengatakan mereka sekarang secara aktif mempertimbangkan apakah sebuah maskapai penerbangan menawarkan pengalaman digital yang baik ketika melakukan pemesanan, angka ini menunjukan kenaikan sebesar 13% dalam dua tahun.
Ada juga permintaan signifikan dari para wisatawan di APAC untuk pengalaman virtual dan augmented reality. Empat perlima (61%), misalnya, percaya teknologi ini akan membantu mereka merencanakan perjalanan dengan lebih baik. Jumlah ini merupakan dua kali lipat dibandingkan dengan Eropa dan Amerika Utara.
Saat mempersiapkan dan mencari informasi mengenai perjalanan, 89% wisatawan di wilayah ini mengatakan bahwa mereka telah meninjau video dan foto yang diposting di media sosial; bukan oleh teman, tetapi oleh travel brand.
Ini adalah persentase tertinggi yang tercatat di wilayah mana pun di seluruh dunia. Selain itu, lebih dari dua pertiga (70%) telah menggunakan pencarian suara untuk membantu mengatur perjalanan mereka, dua kali lebih banyak daripada di Eropa. Keberuntungan menyukai para pemberani, melihat permintaan serta penggunaan teknologi ini di APAC yang begitu tinggi, waktu bagi perusahaan untuk menjadi berani telah tiba Raymond Setokusumo, Director Galileo Indonesia, operator Travelport di Indonesia berbagi salah satu hasil menarik dari Global Digital Traveler Research (GDTR) milik Travelport, yang juga menjelaskan karakteristik dan perilaku wisatawan di Indonesia.
Beliau menambahkan “Saat melakukan riset untuk perjalanan, lebih dari tiga perempat (83%) wisatawan di Indonesia telah meninjau video dan foto yang diposting oleh brand-brand pariwisata di media sosial – persentase tertinggi di dunia dengan 23 persen lebih tinggi dari rata-rata di dunia. Kami akan menginformasikan lebih banyak hasil temuan dari riset ini dalam waktu dekat”.

Bersiap untuk personalisasi di perjalanan udara

Terdapat banyak hal yang terjadi di dunia ritel tiket penerbangan. Konten mengenai penerbangan udara, misalnya, semakin dinamis - bersumber secara dinamis, dipaketkan secara dinamis, dan dihargai secara dinamis. Perdagangan bergerak dari seni ke sains, berkat big data. Otomasi memungkinkan produk terpersonalisasi lebih dari yang pernah ada pada sebelumnya. Bahkan model berbasis langganan sedang diselidiki dan diuji.
Maskapai juga sekarang mempertimbangkan bagaimana setiap kursi di pesawat memiliki nilai yang berbeda dan dapat menjadi bagian dari paket yang berbeda. Ketika Anda menambahkan penawaran untuk korporat, loyalitas, dan personalisasi, terdapat ratusan produk potensial di setiap penerbangan. Hal ini memiliki potensi besar bagi pelanggan, tetapi maskapai juga sadar akan hal ini.
Delta Airlines telah memprakarsai konsep yang disebut Next-Generation Storefront untuk memotong kompleksitas dalam produk yang bersaing dan menjualnya berdasarkan nilai, bukan sekedar harga. Sebagai platform perdagangan perjalanan, kita perlu menanggapi semua hal ini untuk memastikan kita terus mendukung semua pihak, tidak peduli model mana yang mereka putuskan adalah yang terbaik untuk mereka.
Kesimpulannya, laju perubahan saat ini sangatlah menakutkan dan sekaligus mengasyikkan. Berdiri diam bukanlah suatu pilihan, terutama bagi perusahaan seperti Travelport yang berada di jantung ekosistem industri perjalanan dan perlu mendukung semua mitra, tidak peduli seberapa besar atau kecil, seberapa inovatif atau konservatifnya. Masa-masa perubahan yang hebat membutuhkan kelincahan yang besar.
Melansir dari situs Travelport Author: Mark Meehan dan Raymond Setokusumo